Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Bisnis Sukses Dunia Akhirat

BISNIS SUKSES DUNIA AKHIRAT

Percaya Diri
Peluang tidak selalu tersedia dan biasanya datang dan berlalu dengan sangat cepat, maka seorang pebisnis sukses harus bertindak cepat dengan perhitungan yang matang. Dari sini ia harus memiliki kepercayaan diri dan optimisme. Tanpa kepercayaan diri dan optimisme, peluang akan selalu tanpa dimanfaatkan. Pebisnis yang sukses harus berani berspekulasi dengan perhitungan, keberanian, menurut Abu Utsman al-Jahiz  (seorang pakar logika dan bahasa):

Tips Bisnis Sukses Dunia Akhirat
google image
“ Bukannya melakukan sesuatu yang telas jelas akibatnya, tetapi yang akibatnya belum jelas, sehingga boleh jadi mengorbankan jiwa dan harta benda. Karena itu, bila Anda hendak membulatkan tekad, maka sekali-kali janganlah memberanikan diri kecuali dalam hal yang anda harapkan menfaatnya dimasa datang lebih besar daripada apa yang Anda korbankan sekarang dan hendaknya harapan Anda itu melebihi kecemasan Anda.”

Memang, seseorang tidak dinamai pemberani apabila menelusuri jalan yang terbentang, tidak juga bila melangkah tanpa memperhitungkan akibatnya. Yang terakhir ini adalah kecerobohan. Seseorang dinamai pemberani jika ia melangkah dengan perhitungan yang teliti, walaupun hasil yang diharapkan belum sepenuhnya pasti.

Dalam konteks berbisnis denganAllah, maka percaya diri yang dimaksud adalah yakin dan percaya bahwa tindakan Anda terhadapnya benar, yakin bahwa komoditas yang Anda perdagangkan dengan-Nya tidak palsu, bukan juga sesuatu yang dibenci oleh-Nya, karena itu Nabi Muhammad SAW bersabda:

دع ما يريبك إلى ما لا يريبك فإن الصدق طمأنينة والكذب ريبة
“Tinggalkan apa yang meragukanmu menuju apa yang tidak meragukanmu, karena kebenaran itu ketenangan hati, dan kebohongan adalah keraguan”. (HR. at-Tirmidzi melalu cucu nabi, Al-Hasan.RA)

Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan:
“Sesungguhnya yang halal sudah jelas, yang harampun demikian. Antara keduanya ada hal-hal yang samar, yang tidak diketahui banyak orang. Maka, siapa yang menghindari yang samar maka telah menyucikan diri menyangkut agama dan kehormatannya”.
(HR. Bukhari Muslim melalui an-Nu’man Bin Basyir).


Allah juga tidak menerima semua ibadah ritual diluar apa yang digariskan-Nya, walaupun menurut logika Anda itu baik. Anda tidak perlu menambah rakaat shalat Dhuhur, tidak perlu berpuasa hingga masuk waktu Isya’, karena bukan yang demikian yang digariskan atau diizinkan-Nya. Al-hasil, yang maha kuasa itu hanya menerima sesuai kualifikasi yang ditetapkan-Nya, walau itu menurut logika Anda belum baik atau menurut Anda bisa dimodifikasi dengan lebih baik.