Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alternatif Budidaya Belut Dalam Kolam Atau Drum Plastik

Budidaya Belut Dalam Kolam Atau Drum Plastik – Belut sawah bisa menjadi pilihan anda untuk dibudidayakan selain ikan dan juga udang. Belut sawah memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran. Sehingga, sangat bagus jika dijadikan sebagai peluang usaha. Walau terkadang muncul penurunan harga, namun tetap saja keuntungan yang didapat masih cukup baik. Selain itu, belut juga menjadi santapan yang bervariasi, sehingga permintaan yang ada di pasar cukup tinggi. Belut biasanya diolah menjadi keripik.

Belut sangat mudah ditemukan di daerah persawahan sebab habitatnya di tanah berlumpur. Untuk membudidayakan belut, tentu dibutuhkan lumpur. Berikut cara budidaya yang dapat anda coba.

Cara Budidaya Belut Dalam Kolam Atau Drum Plastik
Pertama, siapkan dulu kolam dan media pembesaran belut. Kolam bisa dibuat dari beton, terpal atau bahkan drum. Pilih drum plastik yang tidak gampang rusak atau berkarat. Dengan menggunakan drum yang seperti ini, maka sangat ideal untuk kondisi lingkungan belut.

Pastikan jika kolam benar-benar kedap air dan tidak bocor. Tambahkan juga pelindung dari sinar matahari karena belut tinggal dengan pencahayaan yang minim. Jika anda memilih menggunakan drum, posisikan secara horizontal dengan cara merebahkannya dan memotong bagian yang menghadap ke atas.

Jika tidak ada lumpur di sekitar tempat anda, buatlah lumpur buatan. Caranya dengan meletakkan jerami dan cacahan batang pisang di dasar kolam dengan lapisan hingga setebal 10 cm. Untuk bagian atasnya, tambahkan pupuk kandang, kompos, dedak, tanah serta pupuk urea dengan ketebalan 20 hingga 30 cm. Isi air perlahan supaya jerami dan batang pisang tidak terapung. Gunakan stater atau bioaktivator EM4 guna mempercepat pembusukan pada jerami. Diamkan hingga 2 minggu untuk proses pembusukan. 
Sebelum memasukkan bibit belut berilah pupuk  organik hayati plus  ACTINO, dengan cara sebagai berikut:
    pupuk organik hayati termurah
  1. Aplikasi pertama dilakukan pada saat pengolahan lahan kolam atau tambak yaitu kolam atau tambak dikeringkan semprotkan secara merata ke dalam tanah kolam atau tambak 2 minggu sebelum tebar benih ikan dengan dosis 1 liter Actino untuk 1(satu) hektar. Atau 4(empat tutup per tangki 14 liter. 
  2. Berikan Actino secara rutin 2 minggu sekali 3 (tiga) kali aplikasi 1 liter actino dicampurkan dengan 200 liter air, kemudian disiramkan secara merata ke kolam atau tambak untuk luasan 1(satu) hektar
  3. Untuk aplikasi awal atau aplikasi Actino yang pertama kali pemakaian pupuk kimia bisa dikurangi 10 hingga 20 % dari pemakaian yang biasa dilakukan. Secara berangsur-angsur pada pemakaian Actino yang ke-5 (lima) pemakaian pupuk kimia bisa dikurangi hingga 50 %. Dan jika Actino digunakan secara terus menerus minimal 10 kali Aplikasi pupuk kimia bisa ditinggalkan 100 %. (tanpa menggunakan pupuk kimia hanya menggunakan Actino) manfaat jangka panjang.
Kedua, siapkan bibit belut yang bisa didapatkan dari pencari belut di sawah atau bahkan dari hasil budidaya. Untuk anda yang memilih bibit dari hasil alam, maka harus ada proses adaptasi dulu sebelum tebar bibit karena kondisi lingkungan yang akan berbeda antara alam dan media lumpur buatan. Jika memilih bibit, minimal ukuran belut adalah 10 cm dan ukurannya harus seragam sehingga tidak ada kanibalisme. Pastikan tidak ada cacat fisik, belut benar-benar lincah dan aktif serta tidak ada tanda-tanda penyakit. Jika bibit belut siap ditebar, masukkan sekitar 50 hingga 100 ekor untuk kolam 1 m2. Sering ganti air dan jaga kebutuhan pakan pada awal masa penebaran karena resiko kematian yang sangat besar.

Ketiga, perhatikan pemeliharaan belut. Caranya cukup mudah. Untuk member pakan, lakukan secara rutin yakni 2 hari sekali. Pakan yang dipilih harus berukuran kecil dan dari binatang misalnya cacing, kecebong, kutu air, larva serangga, ikan cere kecil dan lainnya. Jika sudah besar, anda dapat memberikan makanan yang lebih besar ukurannya seperti kepiting, bekicot, keong dan ikan yang sudah dicacah.

Pupuk Actino juga dapat diberikan sebagai pakan tambahan, dengan takaran yang sudah dijelaskan diatas. Actino juga berfungsi sebagai penjernih air, sehingga air tampak jernih dan tidak bau.

Temulawak dapat diberikan guna menambah nafsu makan. Caranya dengan menumbuk 200 gr temulawak dan rebus dengan 1 liter air. Jika sudah dingin, air rebusan bisa dimasukkan dalam kolam pembesaran.
Terakhir adalah waktunya memanen belut yakni setelah 3 hingga 4 bulan masa pembesaran. Belut berukuran 30 cm akan sangat disukai pasar domestik. Cara memanennya bisa dengan manual yakni mengambil satu per satu menggunakan bubu. Belut yang kecil dipisahkan sebagai bibit untuk bulan selanjutnya. Sedangkan belut yang dipanen, dipindahkan dalam baik air bersih. Untuk pemberian  nutrisi secara praktis dan hasilnya maksimal sangatlah mudah yaitu cukup menggunakan pupuk organik hayati Actino, karena actino sebagai pupuk yang dapat membuat planton dan juga sebagai pengemuk ikan, sehinggahasil panen dapat meningkat hingga 30%.

Ingin budidaya belut dengan hasil yang memuaskan? gunakan pupuk organik hayati plus ACTINO. Informasi selengkapnya ada di www.d-r-g.co.id