ARTI AMANAH DALAM KEHIDUPAN
ARTI
AMANAH DALAM
KEHIDUPAN
Segala
puji bagi Allah yang telah mewajibkan seluruh hamba-Nya untuk melaksanakan
amanah, serta mengharamkan atas mereka pengkhianatan dan tipudaya.
“
Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk menunaikan amanah kepada
yang berhak, dan apabila kalian menghukumi, hendaknya menghukumi dengan adil,
sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi nasehat bagi kalian, sesungguhnya Allah
itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat ( An-Nisa’ : 58 )
Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada
Ilah yang haq untuk disembah selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya,
persaksian yang dengannya kita berharap mendapatkan keselamatan pada hari akhir
serta keberuntungan dengan surga yang penuh kenikmatan dan kemuliaan. Dan aku
bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah, yang
dengan beliau Allah menyempurnakan nikmat-Nya, yang diutus oleh Allah untuk
alam semesta sebagai penebar rahmat dan tauladan. Yang sejak remaja terkenal
sebagai orang yang dapat dipercaya ( al-amien ) karena teguh memegang amanah.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan keselamatan, kesejahteraan atas beliau,
sanak kerabatnya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga hari qiyamah.
Marilah
kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dan selalu menunaikan amanah yang harus
kita pertanggung jawabkan.
“
Hendaknya orang yang diberi amanah menunaikan amanahnya, dan hendaknya bertaqwa
kepada Allah “ ( al-Baqoroh : 283 )
Marilah kita menunaikan amanah yang
dulu pernah ditawarkan untuk diemban langit, bumi dan gunung lalu mereka
menolaknya dan khawatir akan menelantarkannya, hingga kemudian manusia yang
menanggungnya, sungguh manusia itu sangat aniaya lagi bodoh. ( Al-Ahzab : 72 )
Marilah kita tunaikan amanah yang
kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atasnya, sesuai dengan apa yang
sudah kita laksananakan. Yang tuntas menunaikannya akan selamat dan beruntung,
yang ceroboh akan celaka dan merugi. Karena salah satu sifat orang beriman yang
mendapatkan kemenangan adalah yang menjaga dan memenuhi janji serta amanahnya (
Al-Mu’minun : 8 )
“ Yaitu orang-orang yang memelihara amanah dan
janji mereka “
“ Sesunguhnya
Allah tidak menyukai orang orang yang berkhianat “ ( al-Anfal : 58 ).
Marilah kita laksanakan amanah, baik antara kita
dengan Allah, maupun antara sesama kita sebagai makhluq Allah.
Adapun amanah antara kita dengan Allah
adalah : agar kita melaksanakan ketaatan kepada-Nya, ikhlash beribadah kepada-Nya
mengikuti jalan yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW, tidak menyukutukan
Allah dengan apapun juga dalam setiap perbuatan kita, menghindari pamer dan
sum’ah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, seperti semangat beribadah bila
dilihat orang tetapi ogah-ogahan bila sendirian, serta melaksanakan semua
syariat-Nya dengan benar dan baik, tidak melampaui batas ataupun menguranginya.
Sedang amanah anatara sesama hidup
adalah hendaknya kita malaksanakan apa-apa yang diwajibkan Allah dari hak-hak
makhluk ( orang tua, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman, saudara seiman,
sesama manusia, bahkan alam semesta yang semuanya mempunyai hak atas kita ).
Kita menunaiakn semua itu dengan ikhlash, jujur, penuh tanggung jawab, tidak
menipu, berdusta, khianat dalam semua aspek kehidupan.
Dalam hal melaksanakan amanah antar
sesama makhluk ini setiap manusia mempunyai beban amanat yang berbeda dengan
lainnya, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam pekerjaan dan
kedudukan.
“ Sesungguhnya sebaik-baik orang
yang engkau upah ( gaji ) adalah yang kuat lagi dapat dipercaya “ ( Al-Qoshash
: 26 ).
Guru mempunyai amanah yang lebih istimewa dibanding
dengan para pegawai lainnya, karena peranan setrategis yang diembannya. Seorang
guru adalah pengajar, pengarah, pembimbing serta penyuplai makanan jiwa dan
thabibnya, karena itu hendaknya ia memilihkan metode pengajaran yang paling
mudah dan produktif bagi anak didiknya, jangan sampai menyia-nyiakan jam
pelajaran untuk hal-hal yang remeh. Hendaknya ia mengarahkan para siswanya
menuju hal-hal yang lebih baik dalam urusan agama dan dunia mereka, guru juga harus
bisa menjadi teladan, diikuti perbuatannya, dan dipegang kata-kat.anya. Setiap
guru hendaknya memahami tugas ini, melaksanakannya dengan ikhlash karena Allah,
serta memperlakukan siswanya dengan adil.
Para pelajar hendaknya menyadari amanahnya,
bahwa masa depan ummat ada di pundak mereka, mereka harus belajar dengan
sungguh-sungguh, memanfaatkan waktu dengan efektif, membangun kepribadian
dengan baik, jangan sampai menyia-nyiakan masa mudanya untuk foya-foya,
bermalas-malasan, terlibat pergaulan bebas, narkoba, kriminalitas dll, yang
semua itu akan merusak masa depan mereka sendiri
“ Sebelum sempat kaki melangkah pada
hari qiyamah kelak manusia akan dimintai pertanggungjawaban tentang empat hal :
tentang umurnya digunakan untuk apa, masa mudanya bagaimana dimanfaatkan, harta
bendanya dari mana didapatkan serta untuk apa dibelanjakan dan tentang ilmunya,
apa yang sudah dia amalkan “ ( al-Hadist )
Seorang bapak/kepala rumah tangga juga mempunyai amanah yang luhur,
yakni mendidik putra-putrinya beserta keluarganaya dengan akhlaq yang lurus,
membiasakan mereka perbuatan baik, meninggalkan kejelekan dan agar
masing-masing melaksaakan tugasnya yang diwajibkan Allah atas mereka.
“ Wahai orang-orang yang beriman peliharalah
dirimu dan keluargamu dari apineraka “ ( at-Tahrim : 6 )
“ Barangsiapa yang menikahkan
putrinya dengan seorang lelaki yang fasik, maka sungguh ia telah memutuh rahmah
dari putrinya tersebut ( menyengsarakannya ) “ ( Al-Hadist )
Ketika menunaikan akad nikah seorang
suami juga telah menerima amanah baru, membuat perjanjian yang disebut
dalam al-Qur’an sebagai mistaqon gholidzan (perjanjian yang teguh ). Suami
memohon untuk bisa menghalalkan kehormatan istrinya dengan kalimah Allah ( ijab
– Kabul ) serta
menjadikan si wanita sebagai istri juga dengan amanah Allah. Karena itu baik
suami maupun istri hendaknya menyadari amanah yang diembannya.
“ Setiap kalian adalah pemimpin, dan
setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kalian pimpin “ (
al-Hadist ).
Seorang pedagang juga mempunyai amanah yang harus
diemban, yaitu berdagang dengan jujur, menerangkan kwalitas barang apa adanya,
tidak manipulasi, menyembunyikan cacat, mengurangi timbangan, memalsu merk dll.
“ Celakalah bagi orang orang yang mengurangi
timbangan, yaitu apabila mereka menakar dari orang lain, minta dipenuhi, tetapi
bila menakar atau menimbang untuk orang lain merugikan mereka “ ( Al-Muthaffifin : 1 – 3 )
Demikian pula para pekerja baik dalam
proyek-proyek pembangunan, tukang batu, tukang kayu, tukang besi maupun para
karyawan pabrik, hendaknya menuaikan amanah mereka dengan sempurna, sebagaimana
mereka menuntut ha-hak dengan sempurna. Pembangunan proyek-proyek yang
berkaitan dengan fasilitas umum akan sangat merugikan rakyat dan bisa jadi
membahayakan mereka bila dimanipulasi konstruksinya, karena bisa menyebabkan
terjadinya bencana dan kecelakaan.
Ringkasnya menunaikan amanah berarti
melaksanakan
tugas dan kewajiban dalam segala hal sesuai dengan ketentuannya, tidak
dikurangi atau pun ditambah, siapa yang menaukan dengan tuntas dia akan
beruntung dan siapa yang menyia-nyiaknnya akan rugi.
“ Wahai orang-orang yang beriman janganlah
kalian mengkhianati Allah dan jangan pula mengkhianati Rasulullah serta jangan
pula mengkhianati amanah kalian padahal kalian mengetahui, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya harta bendamu dan anak-anakmu adalah fitnah ( ujian ) dan bahwa
sesungguhnya disisi Allah ada pahala yang agung “ ( al-Anfal : 27 )
Apa bila amanah sudah disia-siakan,
maka tunggulah saat kehancuran, itulah salah satu tanda dekatnya hari kiamat.
Demikian pesan mulia Nabi kita MUHAMMAD SAW.